Jumat, 01 Agustus 2014

Dari Aku Yang Sangat Bodoh

  Lihat aku, aku sendiri, kesepian, dan kausakiti.
  Ingat? Saat pertama aku dan kamu kenal? Kaubegitu baik. Sangat amat baik. Awalnya, aku hanya ingin bersenang-senang. Hanya ingin berteman denganmu. Tapi, perlahan, rasa ini tumbuh karena seringnya komunikasi antara aku dan kamu.
  Aku muak! Muak menyimpan rasa ini sendiri. Aku ingin memberitahu kamu tentang rasa ini. Aku tidak meminta jawaban, aku hanya ingin kaumengerti. Sudah, cukup! Tapi, tanpa aku harapkan, kamu memberitahu aku, bahwa kamu juga memiliki rasa sama aku. Bahagia! Aku bahagia! Aku melayang! Aku terbang! Aku.. Aku sangat amat bahagia :')
  Hanya saja, saat itu kamu bilang, bahwa kamu tidak ingin aku dan kamu bersatu dengan satu kata itu. Dan bodohnya aku, aku menerima itu semua. Hubungan tanpa status. Itu yang kamu katakan. Hubungan yang jika aku cemburu, aku tidak berhak untuk marah. Itu.. Itu mengerikan!
  Itu terus berlanjut, sampai akhirnya aku tau bahwa kamu dekat dengannya. Anehnya lagi, aku malah mendukungmu untuk terus dekat dengannya :') . Kukira, kamu akan mengerti yang aku rasakan saat itu. Ternyata tidak!
  Diakhir Oktober tahun itu, aku mendengar kabar dari sahabat dekatku yang juga teman dekat si 'dia', bahwa kamu dan dia bersatu. Kalian dipersatukan dengan satu kata yang dulu sangat aku ingin-inginkan. Kamu tau rasanya? S A K I T ! Sangat S A K I T !
  'Dia', dia yang dulu selalu mendengar curhatanku tentang kamu. Dia yang dulu sangat tau perasaanku untukmu. Dia yang dulu.. yang.. Ah! Sudahlah! Dia yang sekarang, adalah seorang pengkhianat.


  Ditahun yang baru, aku bertemu kembali dengan kamu, dengan dia, dengan kalian. Aku kira, aku sudah melupakan kamu. Tapi, tidak._. Aku kembali berharap. B A K A ! Iya, bodoh! Kenapa terjadi kembali? Dan kenapa, (lagi) kamu bersikap manis kepadaku?
  Untuk apa kau bersikap seperti itu? Untuk kembali menyakitiku? Untuk membuatku terjatuh kejurang tanpa dasar setelah terbang kelangit? Begitu? Sungguh, betapa kejamnya dirimu. Sungguh, betapa bodohnya diriku.

  Untukmu, aku sangat memohon, jangan pernah melakukan itu lagi. Cukup! Cukup bersikap manis kesemua perempuan yang dekat sama kamu! Sikap itu bisa membuat mereka berharap jauh sama kamu, dan tanpa kamu sadari, mereka tersakiti oleh kenyataan. Tidakkah kamu bisa mengerti?
  Dan untuk kenyataan yang ada, otakku mengerti semuanya, tapi hatiku berontak dan lebih memilih tidak mengerti. Maaf.

Dari Aku Yang Sangat Bodoh
(Tidak Bisa Melupakanmu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar